Menghitung Produktivitas Alat Angkut di Tambang

Blog Mas Dory - Menghitung produktivitas alat angkut di tambang menggunakan rumus. Setelah kemarin saya berbagi informasi tentang cara menghitung produktivitas alat muat (excavator, power shovel, dll), sekarang saat nya saya berbagi informasi tentang cara menghitung produktivitas alat angkut seperti Dump truck, ADT, dll.

Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh, khusus nya buat anda yang bekerja sebagai pengawas di suatu pertambangan. Yang pertama, kita bisa mengetahui nilai produktivitas unit angkut di tambang dan berapa pencapaian target maksimal yang bisa diperoleh unit angkut tersebut. Jika produktivitas unit angkut tersebut belum bisa memenuhi target produksi perusahaan, maka tindakan apa yang bisa di ambil agar target perusahaan tetap bisa tercapai.

Convoy alat berat dengan articulated dump truck ADT | Blog Mas Dory

Selain itu kita juga bisa mengetahui nilai faktor kesesuaian (Match factor) antara alat muat dan unit angkut dalam satu front (fleet), dimana nilai match factor menunjukkan efisiensi kerja dan keserasian antara alat muat dan unit angkut di tambang. Untuk rumus hitungan dari Match factor sendiri akan saya bahas di kesempatan berikutnya.

Baca juga: Cara menghitung dan memahami produktivitas suatu alat muat tambang di sini.

Kembali lagi ke rumus untuk menghitung produktivitas alat / unit angkut di tambang. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung productivity alat angkut di tambang.

\(\begin{equation} P_{tr}=\frac{60}{C_{tr}}\times{S_{vc}}\times{F_{vc}}\times{M_{a}}\times{E_{u}} \end{equation}\)


Keterangan:
\(\begin{equation}P_{tr}\end{equation}\) = Produktivitas truck (alat angkut / unit angkut) - \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\)/jam.

\(\begin{equation}C_{tr}\end{equation}\) = Cycle time truck atau alat angkut - menit.

\(\begin{equation}S_{vc}\end{equation}\) = Standard vessel capacity, Kapasitas standard muatan vessel (bak) truck atau alat angkut - \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\).

\(\begin{equation}F_{vc}\end{equation}\) = Fill Factor vessel capacity, Faktor pengisian kapasitas muatan material ke vessel alat angkut - %.

\(\begin{equation}M_{a}\end{equation}\) = Mechanical Availability unit angkut - %.

\(\begin{equation}E_{u}\end{equation}\) = Effectivity Utility unit angkut - %.


Dari persamaan diatas bisa diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya produktivitas alat angkut di tambang. Dari masing-masing faktor, mempunyai rumus hitungan masing-masing. Berikut ini adalah faktor-faktor beserta rumus untuk menghitung nya.

1. Cycle time truck atau alat angkut.
Cycle time truck (\(\begin{equation}C_{tr}\end{equation}\)) adalah waktu edar yang diperlukan alat angkut untuk menyelesaikan 1 trip pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan alat angkut menyelesaikan 1 trip, semakin tinggi produksi yang di hasilkan unit tersebut. Berikut ini rumus untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip (rumus cycle time alat angkut).
\(\begin{equation} C_{tr}=\frac{S_{tf}+L_{t}+H_{tf}+S_{td}+D_{t}+H_{te}}{60} \end{equation}\)


Keterangan:
\(\begin{equation}C_{tr}\end{equation}\) = Waktu edar yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip - trip/menit.

\(\begin{equation}S_{tf}\end{equation}\) = Setting time unit angkut di front loading area. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk menempatkan posisi (sebelum unit dimuati muatan oleh alat angkut) - detik.

\(\begin{equation}L_{t}\end{equation}\) = Loading time. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut selama proses pemuatan material oleh alat angkut - detik.

\(\begin{equation}H_{tf}\end{equation}\) = Hauling time full. Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut material dari front ke disposal (unit angkut dalam kondisi penuh muatan) - detik.

\(\begin{equation}S_{td}\end{equation}\) = Setting time disposal. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk memposisikan unit saat di disposal - detik.

\(\begin{equation}D_{t}\end{equation}\) = Drop time. Yaitu waktu yang diperlukan alat angkut saat menumpahkan, bongkar, material di disposal - detik.

\(\begin{equation}H_{te}\end{equation}\) = Hauling time empty. Waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk kembali dari disposal ke front area (unit angkut dalam kondisi kosong) - detik.

Angka 60 = satuan untuk mengubah cycle time 1 trip satuan detik ke menit. 1 menit = 60 detik.

Kita bisa menambahkan faktor lain ke dalam persamaan di atas jika faktor tersebut mempengaruhi waktu yang dibutuhkan unit menyelesaikan 1 trip kerjanya. Misalnya jika terjadi antrian unit di front area. Maka lama waktu antrian akan di tambahkan.

2. Standard vessel capacity (\(\begin{equation}S_{vc}\end{equation}\)).
Standard vessel capacity atau kapasitas standar muatan material vessel dari alat angkut. Kapasitas standard vessel bisa diketahui dari buku pedoman unit yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat alat angkut tersebut (\(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\)).

3. Fill Factor vessel capacity (\(\begin{equation}F_{vc}\end{equation}\)).
Fill factor vessel capacity atau faktor kapasitas pengisian vessel adalah perbandingan antara kapasitas nyata vessel alat angkut dengan kapasitas standar vessel alat angkut. Semakin banyak kapasitas nyata yang bisa di angkut, maka semakin tinggi produktivitas unit angkut tersebut. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung fill factor vessel capacity.
\(\begin{equation} F_{vc}=\frac{R_{vc}}{S_{vc}} \end{equation}\)


Keterangan:
\(\begin{equation}F_{vc}\end{equation}\) = Fill factor vessel capacity - satuan %.

\(\begin{equation}R_{vc}\end{equation}\) = Real vessel capacity, kapasitas muatan nyata vessel alat angkut - satuan \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\).

\(\begin{equation}S_{vc}\end{equation}\) = Standard vessel capacity, Kapasitas muatan standar vessel alat angkut - satuan \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\).


4. Mechanical availability alat angkut (\(\begin{equation}M_{a}\end{equation}\)).
Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari kondisi mekanikal alat tersebut.

5. Effective Utility alat angkut (\(\begin{equation}E_{u}\end{equation}\)).
Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari penggunaan efektif alat tersebut.

Baca juga: Cara menghitung ketersediaan alat di tambang berdasarkan kondisi mekanis (\(\begin{equation}M_{a}\end{equation}\)), kondisi fisik (\(\begin{equation}P_{a}\end{equation}\)), ketersediaan penggunaan (\(\begin{equation}U_{a}\end{equation}\)), dan efektif penggunaan (\(\begin{equation}E_{u}\end{equation}\)) di sini.

Contoh Kasus.
Setelah kita mengetahui semua rumus yang mempengaruhi produktivitas unit angkut tambang di atas, tidak lengkap rasanya jika tidak berlatih menggunakan rumus tersebut. Mari kita belajar bersama menyelesaikan contoh kasus di bawah ini.

Harap diperhatikan:
Angka kapasitas standard bucket alat muat dan angka kapasitas standard vessel alat angkut di contoh kasus dibawah ini mungkin berbeda dengan spesifikasi data alat muat dan alat angkut di buku pedoman yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat unit tersebut. Dan saya menggunakan semua angka lainnya hanya sebagai perumpamaan saja, mungkin saja angka ini berbeda dengan kenyataan nya di lapangan. Saya menggunakan angka tersebut cuma bertujuan untuk berlatih menggunakan rumus produktivitas alat angkut.

Jangan jadikan angka tersebut sebagai patokan untuk menghitung produktivitas unit angkut di tambang tempat anda bekerja. Jauh lebih bijaksana jika anda melihat buku pedoman tentang berapa kapasitas standar bucket dan kapasitas standar vessel sebenarnya di perusahaan tempat anda bekerja dan lakukan pengamatan sendiri di lapangan untuk bisa mengetahui produktivitas unit tersebut.

Coba hitung berapa produktivitas satu unit alat angkut Caterpillar ADT 740 per jam nya di tambang berdasarkan data yang dikumpulkan pengawas tambang saat unit tersebut beroperasi.

Data dari pengawas:
1. Alat muat menggunakan PC-400 Komatsu - Standard bucket 3,2 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\). Memerlukan waktu sekitar 22 detik untuk 1 cycle time alat muat.

2. Kapasitas muatan standard (\(\begin{equation}S_{vc}\end{equation}\)) vessel ADT-740 Caterpillar adalah 24 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\). Memerlukan 7,5 sampai 8 bucket untuk mengisi vessel ADT-740 menggunakan PC-400.

3. Kapasitas nyata muatan (\(\begin{equation}R_{vc}\end{equation}\)) vessel ADT-740 Caterpillar adalah 22 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\).

4. Mechanical availability (\(\begin{equation}M_{a}\end{equation}\)) ADT-740 Caterpillar sebesar 94%.

5. Effective utility (\(\begin{equation}E_{u}\end{equation}\)) ADT-740 Caterpillar sebesar 85%.

6. Setting time front (\(\begin{equation}S_{tf}\end{equation}\)) di front loading - 20 detik.

7. Loading time (\(\begin{equation}L_{t}\end{equation}\)) ADT-740 : 8 bucket x 22 detik = 176 detik.

8. Hauling time full (\(\begin{equation}H_{tf}\end{equation}\)) ADT-740 - 240 detik.

9. Setting time disposal (\(\begin{equation}S_{td}\end{equation}\)) ADT-740 - 25 detik.

10. Drop time (\(\begin{equation}D_{t}\end{equation}\)) ADT-740 - 16 detik.

11. Hauling time empty (\(\begin{equation}H_{te}\end{equation}\)) ADT-740 - 200 detik.

Jawaban contoh kasus di atas.
Sebelum bisa mengetahui berapa produltivitas ADT-740 Caterpillar di atas, kita harus menghitung dulu faktor-faktor yang mempengaruhi nya berdasarkan rumus produktivitas unit angkut di atas. Berdasarkan data yang telah di buat pengawas saat observasi lapangan untuk ADT-740, Kita tinggal mencari berapa cycle time ADT-740.
Cycle time truck (\(\begin{equation}C_{tr}\end{equation}\)) ADT-740 Caterpillar.

\(\begin{equation} C_{tr}=\frac{S_{tf}+L_{t}+H_{tf}+S_{td}+D_{t}+H_{te}}{60} \end{equation}\)

\(\begin{equation} C_{tr}=\frac{20+176+240+25+16+200}{60} \end{equation}\)

\(\begin{equation} C_{tr}\end{equation}\) = 15 menit (angka pembulatan) setiap 1 trip

Berikutnya kita hitung berapa Fill factor vessel capacity (\(\begin{equation}F_{vc}\end{equation}\)) ADT-740 Caterpillar.
Fill factor vessel capacity (\(\begin{equation}F_{vc}\end{equation}\)) ADT-740 Caterpillar.

\(\begin{equation} F_{vc}=\frac{R_{vc}}{S_{vc}} \end{equation}\)

\(\begin{equation} F_{vc}=\frac{22}{24} \end{equation}\)

\(\begin{equation}F_{vc}\end{equation}\) = 92% (angka pembulatan)

Setelah kita mengetahui Cycle time dan Fill factor vessel capacity ADT-740 Caterpillar di atas, sekarang kita bisa mengetahui berapa produktifitas alat angkut tersebut di tambang.

Productivity truck (\(\begin{equation}P_{tr}\end{equation}\)) atau alat angkut ADT-740 Caterpillar.

\(\begin{equation} P_{tr}=\frac{60}{C_{tr}}\times{S_{vc}}\times{F_{vc}}\times{M_{a}}\times{E_{u}} \end{equation}\)

\(\begin{equation} P_{tr}=\frac{60}{15}\end{equation}\) x 24 x 92% x 95% x 85%

\(\begin{equation}P_{tr}\end{equation}\) = 71,3 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\)/jam

Dari contoh kasus di atas, kita bisa mengetahui produktivitas per unit per jam alat angkut Articulated Dump Truck ADT-740 Caterpillar adalah 71,3 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\)/jam dengan alat muat PC-400 Komatsu.

Tentunya ini hanya satu contoh yang saya sederhanakan. Pada kenyataan nya, kita harus mengetahui semua faktor yang mempengaruhi produltivitas alat angkut tersebut satu-persatu. Mungkin di butuhkan kerjasama team antar pengawas saat mengumpulkan data di lapangan, dan semua harus dilaksanakan secara tepat, terschedule, dan usahakan tidak ada poin yang dilupakan, agar kita bisa mengukur tingkat produktivitas unit angkut dengan tepat.

Selain melakukan pekerjaan yang berorientasi produksi, jangan pernah lupa orientasi utama dalam bekerja adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berorientasi safety dalam bekerja bisa menyelematkan karyawan dari bahaya kecelakaan selama bekerja, selain itu juga bisa meningkatkan nilai produksi tanpa diimbangi dengan peningkatan accident. So, keep work safety all.

Artikel berikut nya tentang menghitung faktor kesesuaian antara alat muat dan alat angkut dalam satu front area di pertambangan. Jadi tetaplah setia bersama Blog Mas Dory. Siapa tahu informasi yang terdapat di dalamnya bisa bermanfaat buat pekerjaan anda nantinya.
Reviewer: Dory Saputro
on: 1/09/2015, Rating: 5
ItemReviewed: Menghitung Produktivitas Alat Angkut di Tambang
Descripton: Blog Mas Dory rumus untuk menghitung produktivitas alat atau unit angkut di pertambangan. Cycle time dan fill factor unit angkut.