Memahami Produktivitas Alat Muat Tambang

Blog Mas Dory - Memahami rumus menghitung produktivitas alat muat di pertambangan. Setelah kemarin saya berbagi informasi tentang cara menghitung ketersediaan alat di tambang, Sekarang saat nya saya bagikan juga rumus untuk menghitung produktivitas alat muat. Rumus ini sangat penting untuk diketahui minimal pengawas tambang (foreman) agar dia bisa tahu seberapa efektif alat muat yang dia awasi tersebut.

Tugas pengawas tambang sama sekali bukan tugas yang ringan. selain dia mempunyai tanggung jawab besar terhadap keselamatan anak buahnya (Operator alat, Driver DT, dll), dia juga bertanggung jawab atas hasil produksi dari anak buahnya tersebut. Apakah hasil produksi tersebut sudah sesuai dengan target perusahaan atau belum. Untuk bisa mengetahui ini semua, maka sudah seharusnya foreman mengetahui ilmu dasar yang mendukung pekerjaannya tersebut.

Selain itu, tujuan saya membagikan informasi cara menghitung productivity alat muat di tambang ini adalah untuk berbagi pemahaman kepada pengawas tambang agar rumus yang saya berikan ini bisa bermanfaat buat pengawas tambang tersebut.

Gambar Mas Dory saat beraksi | Blog Mas Dory

Ok tidak perlu berpanjang lebar, karena informasi ini akan panjang dengan sendirinya hehe.

1. Productivitas alat muat (Power Shovel, Excavator, dll)

.
Ada 3 (tiga) rumus hitungan yang dipakai untuk menghitung produktivitas alat muat. Yang pertama adalah rumus produtivitas alat itu sendiri, dan 2 rumus pendukung lagi berasal dari faktor yang mempengaruhi nya. Kita akan bahas 2 rumus pendukungnya terlebih dahulu agar anda tidak bingung nanti darimana rumus yang ada dalam produktivitas alat. Produktivitas alat muat sangat dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu Cycle time (waktu edar) alat muat, dan Fill factor (Faktor pengisian bucket) alat tersebut.

1. 1. Cycle time alat muat.
Cycle time alat muat berbeda dengan cycle time alat angkut, karena cara kerja 2 alat tersebut juga berbeda. Cycle time alat muat bisa diartikan waktu yang dibutuhkan alat tersebut untuk menyelesaikan 1 putaran kerja atau 1 trip. Semakin sedikit cycle time alat tersebut, maka semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan.

Untuk menghitung berapa 1 cycle time (\(\begin{equation}C_{t}\end{equation}\)) yang dibutuhkan suatu alat muat ditambang dalam 1 menit, anda bisa menggunakan persamaan:
\(\begin{equation}C_{t}(menit)=\frac{B_{t}+S_{tf}+L_{t}+S_{te}}{60}\end{equation}\)


Keterangan:
1. 1. a. \(\begin{equation}B_{t}\end{equation}\) (satuan detik) = Bucket time. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk mengisi bucket.

1. 1. b. \(\begin{equation}S_{tf}\end{equation}\) (satuan detik) = Swing time full. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk swing atau berputar sebelum pemuatan (kondisi bucket penuh muatan).

1. 1. c. \(\begin{equation}L_{t}\end{equation}\) (satuan detik) = Loading time. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk mengisi muatan.

1. 1. d. \(\begin{equation}S_{te}\end{equation}\) (satuan detik) = Swing time empty. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk swing sebelum mengambil material (kondisi bucket kosong).

1. 1. e. Angka 60 dari persamaan diatas adalah untuk mengubah 1 cycle time alat dari satuan detik menjadi menit. 1 menit sama dengan 60 detik.

Jika ada faktor tambahan lain yang mempengaruhi cycle time alat muat, bisa di tambahkan saja ke persamaan diatas. Misalnya ada faktor tambahan yaitu waktu yang digunakan alat untuk menunggu unit angkut bergerak dan memposisikan unit, maka tambahkan waktu ini dalam persamaan di atas.
1. 2. Faktor pengisian atau fill factor suatu alat muat.
Selain cyle time diatas, produktifitas alat muat juga dipengaruhi oleh berapa banyak material yang bisa di ambil dalam 1 bucket alat muat berbanding dengan berapa kapasitas muat standard bucket alat muat tersebut.

Untuk mengetahui berapa nilai Faktor pengisian (\(\begin{equation}F_{p}\end{equation}\)) alat, gunakan persamaan berikut ini:
\(\begin{equation}F_{p}=\frac{V_{r}}{V_{s}}\times100persen\end{equation}\)


Keterangan:
1. 2. a. \(\begin{equation}V_{r}\end{equation}\) (satuan persen) = Volume real bucket yang bisa dihasil suatu alat.

1. 2. b. \(\begin{equation}V_{s}\end{equation}\) (satuan persen) = Volume standard bucket alat. Untuk mengetahui berapa volume standard bucket suatu alat muat, bisa dengan melihat buku pedoman alat yang dikeluarkan oleh produsen yang membuat alat muat tersebut. Misalnya Excavator Komatsu PC-400 mempunyai kapasitas standard bucket 3,2 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\) dilihat dari buku pedoman yang dikeluarkan oleh pabrikannya yaitu Komatsu.
Setelah anda memahami 2 faktor yang mempengaruhi productivity alat (cycle time dan fill factor) diatas, sekarang saatnya untuk mengetahui dan menghitung produktivitas suatu alat muat saat beroperasi di pertambangan.

Berikut rumus atau persamaan menghitung produktivitas alat muat di tambang.



\(\begin{equation} P={\frac{60}{C_{t}}{\times}V_{r}{\times}F_{p}{\times}M_{a}{\times}E_{u}} \end{equation}\)x 1 jam


Keterangan:
P = Produktivitas alat muat dalam 1 jam (\(\begin{equation}m^{3}/jam\end{equation}\)).

\(\begin{equation}C_{t}\end{equation}\) = Cycle time alat muat (menit).

\(\begin{equation}V_{r}\end{equation}\) = Volume real bucket alat saat menggali (\(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\)).

\(\begin{equation}F_{p}\end{equation}\) = Faktor pengisian alat muat (%).

\(\begin{equation}M_{a}\end{equation}\) = Mechanical availability alat muat (%).

\(\begin{equation}E_{u}\end{equation}\) = Effective utility alat muat (%).
Untuk mengetahui Mechanical availability (\(\begin{equation}M_{a}\end{equation}\)) dan Effective utility (\(\begin{equation}E_{u}\end{equation}\)) alat muat, silahkan lihat artikel saya sebelumnya di sini.

Contoh kasus.
Coba hitung berapa produktivitas alat muat Excavator PC-400 Komatsu berdasarkan hasil observasi pengawas di bawah ini saat alat muat beroperasi di tambang.

Hasil observasi pengawas:
Mechanical availability (\(\begin{equation}M_{a}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 95%.

Effective utility (\(\begin{equation}E_{u}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 92%.

Cycle time (\(\begin{equation}C_{t}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu:


  • Bucket time (\(\begin{equation}B_{t}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 6 detik.


  • Swing time full (\(\begin{equation}S_{tf}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 7 detik.


  • Loading time (\(\begin{equation}L_{t}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 4 detik.


  • Swing time empty (\(\begin{equation}S_{te}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 5 detik.


  • Fill factor (\(\begin{equation}F_{f}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu:


  • Volume real bucket (\(\begin{equation}V_{r}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 3 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\).


  • Volume standard bucket (\(\begin{equation}V_{s}\end{equation}\)) PC-400 Komatsu = 3,2 \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\).


  • Jawaban contoh kasus di atas.
    Pertama, cari hasil cycle time PC-400 Komatsu dari data yang ada di atas menggunakan rumus hitungan cycle time alat.
    \(\begin{equation}C_{t}(menit)=\frac{B_{t}+S_{tf}+L_{t}+S_{te}}{60}\end{equation}\)

    \(\begin{equation}C_{t}(menit)=\frac{6+7+4+5}{60}\end{equation}\)

    \(\begin{equation}C_{t}(menit)=0,37\end{equation}\) menit.
    Kedua, cari hasil Fill Factor PC-400 Komatsu dengan menggunakan rumus Faktor pengisian alat muat.
    \(\begin{equation}F_{p}=\frac{V_{r}}{V_{s}}\times100persen\end{equation}\)

    \(\begin{equation}F_{p}=\frac{3}{3,2}\times100persen\end{equation}\)

    \(\begin{equation}F_{p}=93,75\end{equation}\) %.
    Ketiga, barulah cari produktivitas PC-400 Komatsu dengan menggunakan rumus productivity alat muat.
    \(\begin{equation}P={\frac{60}{C_{t}}{\times}V_{r}{\times}F_{p}{\times}M_{a}{\times}E_{u}}\end{equation}\)x 1 jam

    \(\begin{equation}P=398,6\end{equation}\) \(\begin{equation}m^{3}\end{equation}\)/jam.
    Beberapa kesimpulan setelah mengetahui hasil produktivitas suatu alat muat ditambang:
    A. Semakin rendah mechanical availability alat muat di tambang (alat sering rusak, perbaikan), semakin sedikit juga produktivitas nya.

    B. Semakin tinggi Effective utility alat di tambang (alat tidak sering rusak, tidak banyak standby,), maka semakin tinggi juga produktivitas alat tersebut. Begitu juga sebaliknya.

    C. Semakin lama cycle time yang dibutuhkan alat muat di tambang (operator masih baru, skill rendah), semakin rendah juga tingkat produktivitasnya.

    D. Semakin rendah fill factor suatu alat (operator kurang trampil, kondisi alat muat tidak fit), semakin rendah juga produktivitas nya.


    Selain beberapa kesimpulan di atas, tetaplah ingat bahwa untuk meningkatkan productivity suatu alat muat di pertambangan, tidak lantas mengorbankan nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalamnya. So keep work safety all.
    Reviewer: Dory Saputro
    on: 1/04/2015, Rating: 5
    ItemReviewed: Memahami Produktivitas Alat Muat Tambang
    Descripton: Blog Mas Dory - Memahami rumus produktivitas atau productivity alat muat di pertambangan.